Universitas Prasatya Adi Senandika

UNPRAS – Universitas Prasatya Adi Senandika

Beranda ยป UNPRAS Bantu Atasi Stunting di Banyuwangi

UNPRAS Bantu Atasi Stunting di Banyuwangi

Banyuwangi, 28 Juli 2023 – Masih ada beberapa daerah di Banyuwangi yang mengalami masalah stunting yang membutuhkan perhatian serius. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN PPM UNPRAS di Siliragung mengusulkan ide pembuatan puding buah naga. Menurut Koordinator Unit Siliragung, Andini Lestari, puding buah naga merupakan inovasi makanan olahan yang dirancang untuk meningkatkan konsumsi buah lokal pada anak-anak di Posyandu.

Andini menjelaskan, “Puding dipilih karena teksturnya lembut dan mudah dicerna oleh balita.” Ini disampaikan Andini dalam rapat Evaluasi dan Monitoring KKN UNPRAS yang dihadiri oleh Rektor UNPRAS, pada Jumat (28/7).

Manfaat dari puding buah naga ini menjadi alternatif makanan tambahan bergizi dan dapat digunakan sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak-anak usia Posyandu dengan memanfaatkan buah lokal sebagai bahan utamanya.

Ia juga menyebutkan bahwa daerah Siliragung dan sekitarnya dikenal sebagai salah satu sentra produksi buah naga di Banyuwangi. Pembuatan puding buah naga ini relatif mudah dan kaya akan zat gizi yang bermanfaat bagi ibu hamil maupun balita.

“Gizinya, misalnya, kaya akan karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral,” tambahnya.

Sujono, Kepala Seksi PMK Kecamatan Pesanggaran, yang berada tidak jauh dari Siliragung, menyambut baik kehadiran KKN UNPRAS di wilayahnya. KKN UNPRAS datang dengan ide-ide baru, terutama dalam pengembangan produk-produk dari buah naga yang melimpah.

“Saat ini, biasanya buah naga hanya dijual dalam bentuk buah saja. Namun, sekarang ada ide untuk membuat puding buah naga, bakpia buah naga, dan lain sebagainya,” jelas Sujono.

Sujono mengakui bahwa saat musim panen buah naga melimpah, harga jualnya cenderung rendah, berkisar antara 4-5 ribu rupiah per kilogramnya. Oleh karena itu, dengan adanya inovasi puding buah naga ini, para petani dan kader kesehatan dapat membuat dan menjualnya dalam bentuk olahan lainnya.

Hendro Prasetyo, dari tempat wisata petik jeruk dan buah naga Pesanggaran, juga menambahkan bahwa kehadiran KKN UNPRAS memberikan semangat baru bagi para petani buah naga. Para ibu yang berbisnis UMKM juga mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan usaha dari buah naga.

“Mereka baru menyadari bahwa buah naga dapat diolah menjadi produk lain seperti bakpia, puding, pupuk, dan sebagainya. Ini sangat membantu,” ungkap Hendro.

Program KKN UNPRAS ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya peran mahasiswa dalam pencapaian zero hunger (tanpa kelaparan) dan no poverty melalui pendampingan UMKM. Pada pertengahan tahun ini, UNPRAS mengerahkan sekitar 7.079 mahasiswa KKN PPM dari 19 fakultas untuk mengabdi di 31 provinsi, 97 kabupaten, 204 kecamatan, dan lebih dari 400 desa di seluruh Indonesia.

winda f

Kembali ke atas