Salah satu kekhawatiran yang sering muncul di benak orang tua saat anak mereka memasuki usia remaja, terutama ketika mereka memulai kuliah, adalah pergaulan bebas.
Dampak pergaulan bebas dianggap berpotensi membawa hal negatif baik pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental seseorang.
Seseorang dapat dengan mudah terinfeksi penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan sifilis melalui perilaku pergaulan bebas.
Tidak hanya itu, pergaulan bebas juga dapat menciptakan masalah emosional dan psikologis yang signifikan.
Individu yang terlibat dalam pergaulan bebas mungkin mengalami perasaan kosong dan ketidakbahagiaan setelah berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk menjaga batasan diri dan berpikir dengan matang sebelum terlibat dalam pergaulan bebas.
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui apa saja terkait dampak dari pergaulan bebas, yuk disimak hingga akhir!
1. Kenakalan Remaja
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Universitas Padjadjaran, perilaku tidak tertib pada remaja mencakup semua tindakan yang melanggar norma-norma sosial dan hukum yang dilakukan oleh mereka.
Tindakan semacam ini dapat berdampak negatif pada diri mereka sendiri dan orang di sekitar mereka.
Akibat pergaulan bebas, dampak negatifnya bisa bervariasi, mulai dari mengganggu ketertiban dan kedamaian lingkungan hingga tindakan ekstrem.
2. Gangguan Kesehatan Akibat Konsumsi Makanan dan Minuman Terlarang
Mengonsumsi narkotika, minum-minuman keras, merokok, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dapat membahayakan kesehatan, seperti:
- Ketidakaktifan dalam melakukan aktivitas, termasuk kurangnya konsumsi makanan yang menyebabkan penurunan kesehatan fisik dan kekurangan gizi.
- Gaya hidup kurang higienis, yang berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit.
- Mengalami gejala seperti mual, muntah, kesulitan tidur, dan sakit kepala dengan frekuensi yang tinggi.
- Peningkatan tekanan darah, gangguan otot jantung, dan ketidakseimbangan tubuh yang terkait.
- Penurunan kecepatan berpikir dan bertindak, bersifat ceroboh, dan menunjukkan gejala kecemasan.
- Terjadi gangguan kesehatan mental, meliputi penurunan kepercayaan diri, apati, kecurigaan berlebihan, dan perilaku yang merugikan diri sendiri.
- Berpotensi menghadapi risiko kematian.
3. Seks Bebas
Seks bebas merujuk pada tindakan seksual yang dilakukan tanpa keterlibatan komitmen dalam hubungan seperti pernikahan.
Hal ini seringkali muncul sebagai bentuk pemenuhan dorongan seksual, terutama pada remaja yang belum sepenuhnya matang secara emosional dan mental.
Ketika seks bebas dilakukan oleh remaja, hal ini dapat dianggap sebagai pelanggaran norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Norma ini sering kali mengatur bahwa hubungan seksual seharusnya terjadi dalam konteks komitmen dan tanggung jawab, seperti dalam pernikahan.
Praktik seks bebas membawa risiko serius yang melibatkan kesehatan fisik dan emosional. Risiko tersebut mencakup penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS, kemungkinan kehamilan yang tidak direncanakan, dan bahaya terkena kanker serviks pada perempuan.
Penting untuk mencatat bahwa seks bebas juga dapat memiliki dampak psikologis, seperti perasaan bersalah, kebingungan, dan ketidakpastian emosional.
Oleh karena itu, penting bagi individu, terutama remaja, untuk memahami risiko yang terkait dengan seks bebas dan membuat keputusan yang bijak dalam menjalani hubungan seksual, termasuk pilihan untuk menggunakan proteksi seperti kondom dan mempertimbangkan kontrasepsi jika diperlukan.
4. Dampak Pergaulan Bebas – Pendidikan Terhambat
Jika seorang anak terlibat dalam pergaulan bebas, hal ini dapat memiliki dampak negatif pada pendidikan dan prestasi belajarnya.
Akibatnya, prestasi akademik anak bisa menurun, mereka mungkin menjadi malas belajar, bersikeras bertentangan dengan nasihat orang tua, bahkan mungkin mulai bolos sekolah atau bahkan berhenti dari pendidikan formal.
Sebaiknya diingat bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak, mengajarkan nilai-nilai moral, dan mengembangkan kepribadian yang berkualitas.
Jadi, menjaga pendidikan sebagai prioritas utama sangatlah penting.
Pendidikan bukan hanya sekadar investasi dalam sumber daya manusia jangka panjang yang bernilai strategis untuk peradaban manusia, tetapi juga berperan dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Maka dari itu, penting untuk memberikan dukungan, arahan, nasihat, dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, agar mereka tetap termotivasi untuk mengejar pendidikan yang akan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik.
5. Renggangnya Hubungan Anak dan Keluarga
Dampak negatif lain dari pergaulan bebas adalah keretakan hubungan antara anak dan keluarganya.
Pada masa remaja, anak membutuhkan pengakuan, perhatian, dan rasa eksistensi di tengah masyarakat dan keluarga mereka.
Ketika anak terlibat dalam pergaulan bebas, ada kemungkinan mereka akan menjadi pembangkang dan tidak mematuhi petunjuk dari orang tua.
Oleh karena itu, penting untuk mengkomunikasikan kepada anak bahwa orang tua dan keluarga selalu siap untuk memberikan dukungan, baik itu dalam menghadapi kesulitan belajar maupun dalam mendengarkan cerita.
6. Dampak Pergaulan Bebas – Masalah Emosional
Terlibat dalam pergaulan bebas dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan emosional seseorang. Hal ini dapat mencakup kemungkinan timbulnya depresi, perasaan hampa, dan ketidakbahagiaan.
Orang yang aktif dalam pergaulan bebas mungkin mengalami kesulitan dalam membina hubungan emosional yang kuat dengan orang lain atau merasa tertekan setelah mengalami hubungan seksual yang tidak memuaskan.
7. Melakukan Tindakan Aborsi
Pergaulan bebas dapat membawa risiko tambahan terkait dengan tindakan aborsi.
Ini disebabkan oleh fakta bahwa individu yang terlibat dalam pergaulan bebas mungkin merasa belum siap untuk menghadapi peran sebagai orang tua atau kurangnya dukungan yang memadai untuk menjalani kehamilan dan melahirkan anak.
Dalam situasi ini, keputusan untuk melakukan aborsi menjadi pertimbangan yang lebih mungkin muncul.
Demikianlah penjelasan mengenai dampak pergaulan bebas yang akan dirasakan. Bagi mahasiswa wajib menghindari perilaku ini, ya. Sebab tidak ada satupun manfaat baik yang akan kamu peroleh.