Kurikulum adalah suatu istilah yang menjelaskan serangkaian mata pelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik.
Penerapan kurikulum memegang peranan penting dalam dunia pendidikan dan memiliki dampak yang signifikan pada semua kegiatan pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum terus mengalami penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan pelajar di era modern.
Bagi pelajar, mahasiswa, orang tua pelajar, atau pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, pemahaman tentang kurikulum menjadi hal yang sangat penting.
Dalam artikel ini akan menjelaskan seputar pengertian, fungsi, dan komponen kurikulum yang wajib kamu ketahui. Yuk, disimak selengkapnya!
Apa itu Kurikulum?
Secara harfiah, kata “kurikulum” berasal dari bahasa Latin, curiculum, yang artinya bahan pengajaran. Seiring waktu, istilah ini berkembang menjadi suatu konsep yang mencakup sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk meraih gelar atau ijazah.
Menurut Ronald C Doll, seorang edukator, kurikulum adalah sebagai muatan proses, baik yang bersifat formal maupun informal, yang diperuntukkan bagi pelajar.
Tujuan utama kurikulum adalah memperoleh pengetahuan, mengembangkan keahlian, dan mengubah apresiasi sikap serta nilai dengan bantuan sekolah.
Maurice Dulton juga mendeskripsikan kurikulum adalah suatu pengalaman yang dialami oleh pembelajar di bawah bimbingan sekolah. Program ini didesain secara sistemik, mengikuti norma yang berlaku, dan menjadi panduan bagi tenaga pendidik serta pelajar dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dengan demikian, kurikulum tidak hanya mencakup materi pembelajaran, tetapi juga melibatkan pengembangan pemahaman, keahlian, serta sikap dan nilai yang dihayati oleh pelajar.
Program kurikulum menjadi landasan bagi pendidikan, memberikan arahan bagi para pihak yang terlibat untuk mencapai standar pendidikan yang ditetapkan.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum sebagai panduan dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi yang sangat berperan dalam keberhasilan proses pembelajaran, antara lain:
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi pertama kurikulum adalah penyesuaian atau adaptif. Ini mencerminkan kemampuan kurikulum untuk beradaptasi dengan perubahan dinamis di lingkungannya. Lingkungan pendidikan yang terus berubah memerlukan kurikulum yang dapat menyesuaikan diri agar relevan dan efektif.
2. Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi menunjukkan bahwa kurikulum berperan sebagai alat pendidikan yang mampu menghasilkan individu yang utuh dan terintegrasi.
Hal ini penting karena setiap pelajar adalah bagian integral dari masyarakat, dan kurikulum membantu membentuk pribadi yang seimbang secara intelektual dan emosional.
3. Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi menekankan bahwa kurikulum sebagai panduan pendidikan dapat memberikan layanan yang mempertimbangkan perbedaan individual pelajar, baik dalam aspek fisik maupun psikis. Kurikulum harus mampu memberikan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap pelajar.
4. Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan mengacu pada kemampuan kurikulum untuk mempersiapkan pelajar menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya, kurikulum di tingkat SMP membantu persiapan pelajar untuk sukses melanjutkan studi ke SMA.
5. Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan memungkinkan pelajar untuk memilih program belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini memberikan kesempatan bagi setiap pelajar untuk mengeksplorasi bidang yang sesuai dengan potensi dan minat pribadi mereka.
6. Fungsi Diagnostik
Terakhir, fungsi diagnostik menekankan bahwa kurikulum berperan sebagai alat diagnostik. Ini membantu mengarahkan dan memahami potensi serta kelemahan setiap pelajar. Dengan pemahaman ini, diharapkan pelajar dapat mengembangkan potensi mereka dan mengatasi kelemahan yang ada.
Komponen Kurikulum
Kurikulum adalah suatu sistem terprogram yang memiliki empat komponen tertentu dan saling terakit satu sama lain, di antaranya:
1. Komponen Tujuan
Komponen ini berkaitan dengan arah atau hasil yang diinginkan dalam pembelajaran. Tujuan kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989. Tujuan pendidikan dasar, menengah, dan kejurusan serta tujuan institusional menjadi panduan dalam menyusun kurikulum.
2. Komponen Isi (Materi Pengajaran)
Isi kurikulum merupakan materi yang disampaikan kepada pelajar untuk mencapai tujuan. Kriteria seperti kesesuaian dengan perkembangan pelajar, mencerminkan realitas sosial, berbasis pengetahuan ilmiah yang teruji, dan mendukung tujuan pendidikan menjadi dasar perencanaan kurikulum.
3. Komponen Metode, Strategi, dan Model Pembelajaran
Komponen ini menyoroti pendekatan, metode, dan strategi dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang efektif tercermin dalam strategi pembelajaran, penilaian, bimbingan, dan pengaturan kegiatan, baik umum maupun khusus.
4. Komponen Evaluasi
Evaluasi menjadi komponen krusial dalam kurikulum, memeriksa sejauh mana tujuan kurikulum tercapai dalam proses dan hasil belajar.
Hasil evaluasi menjadi dasar pengembangan model kurikulum baru, memberikan pemahaman tentang tingkat keberhasilan pelajar dalam mencapai tujuan.
Dengan memahami pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen kurikulum, kita dapat mengakui bahwa penyusunan kurikulum melibatkan pertimbangan yang cermat untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk pemahaman lebih lanjut tentang dunia kurikulum.