Setiap hari, kita menyaksikan berbagai peristiwa yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa waktu lalu, terjadi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang menjadi ajang pertemuan pemimpin-pemimpin dunia. KTT ini berlangsung dengan meriah di kawasan Nusa Dua, Bali.
Informasi tentang peristiwa ini dapat ditemukan melalui berbagai sumber, termasuk teks berita. Berita bisa disampaikan melalui berbagai media, mulai dari televisi, radio, koran, majalah, media online, hingga platform media sosial.
Namun, bagaimana proses penulisan teks berita yang sebenarnya? Apa saja elemen-elemen yang harus dimasukkan dalam sebuah berita? Temukan penjelasannya dalam artikel ini.
Pengertian Teks Berita
Teks berita adalah salah satu jenis teks yang bertujuan menyampaikan kabar atau informasi mengenai peristiwa faktual dan aktual kepada masyarakat.
Faktual artinya sesuai dengan fakta yang terjadi dan tidak mengada-ada, sedangkan aktual artinya hangat atau baru saja terjadi.
Sifat faktual pada teks berita dapat dibuktikan dengan adanya keterangan dari orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Sebagai contoh, pada pemberitaan gempa bumi di Cianjur, fakta berita bersumber dari keterangan warga setempat dan didukung oleh bukti seperti foto atau video di lokasi kejadian.
Dalam penyampaian berita di televisi, seringkali kita melihat reporter yang melakukan wawancara dengan narasumber untuk mendapatkan informasi langsung.
Selain harus berdasarkan fakta, sebuah berita juga harus bersifat aktual. Berita harus disampaikan secepat mungkin agar informasinya tetap segar dan relevan, terutama jika berkaitan dengan banyak orang atau melibatkan tokoh terkenal.
Dengan menjunjung tinggi sifat faktual dan aktual, teks berita dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi pembaca atau pemirsa.
Kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi adalah kunci utama dalam dunia jurnalistik untuk menjaga kualitas dan kepercayaan masyarakat terhadap media penyampai berita.
Tujuan Teks Berita
Tujuan utama dari teks berita adalah memberikan informasi terkini dan terpercaya kepada masyarakat. Berita tidak hanya menyajikan fakta yang sedang terjadi, tetapi juga memiliki fungsi lain yang sangat penting.
Salah satu fungsi berita adalah memberikan peringatan atau peringatan dini kepada masyarakat.
Sebagai contoh, ketika beberapa daerah mengalami hujan dan angin kencang menjelang penghujung tahun, berita mengenai kecelakaan lalu lintas, banjir, pohon tumbang, dan longsor dapat memberikan peringatan kepada kita.
Berita tersebut menjadi alat untuk meningkatkan kewaspadaan kita sebelum bepergian. Dengan mengetahui kondisi aktual melalui berita, masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah pencegahan dan mengurangi risiko kejadian yang tidak diinginkan.
Unsur-Unsur Teks Berita
Dalam teks berita, terdapat enam unsur yang sering dikenal dengan istilah 5W +1H Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap unsur:
1. Apa (What)
- Kata “apa” digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang terjadi.
Berfokus pada informasi esensial mengenai apa yang sedang terjadi.
2. Di Mana (Where)
- Kata “di mana” digunakan untuk memberi tahu lokasi atau tempat terjadinya peristiwa.
Berfokus pada informasi geografis atau tempat spesifik di mana kejadian berlangsung.
3. Kapan (When)
- Kata “kapan” digunakan untuk menjelaskan waktu terjadinya peristiwa.
Menyediakan informasi kronologis tentang kapan kejadian tersebut terjadi.
4. Siapa (Who)
- Kata “siapa” digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang terlibat pada peristiwa.
Termasuk informasi mengenai pelaku, korban, atau saksi mata yang relevan.
5, Mengapa (Why)
- Kata “mengapa” adalah jawaban dari pertanyaan penyebab, alasan, atau latar belakang peristiwa.
Memberikan konteks atau motivasi di balik kejadian tersebut.
6. Bagaimana (How)
Kata “bagaimana” digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya peristiwa dan kondisi terkini.
Menyajikan informasi mengenai cara atau metode terjadinya kejadian sesuai urutan waktu.
Dengan memahami keenam unsur ini, pembaca dapat memperoleh informasi secara komprehensif dan mendalam mengenai suatu peristiwa yang disampaikan melalui teks berita.
Jenis-Jenis Teks Berita
Adapun jenisnya terbagi menjadi:
1. Berita Langsung (Straight News)
- Berita langsung ditulis secara to the point, lugas, dan ringkas.
Berisi informasi terkini, faktual, dan menarik.
Dibagi menjadi dua macam:
Hard news: Berita yang sangat penting, terkini, dan harus segera disampaikan.
Soft news: Berita ringan yang menyoroti kisah kemanusiaan.
2. Berita Opini (Opinion News)
- Berisi pandangan, ide kreatif, pemikiran, atau komentar seseorang terhadap suatu hal.
Biasanya berasal dari ahli, cendekiawan, profesor, atau pejabat.
Fokus pada pendapat atau opini terhadap masalah atau peristiwa tertentu.
3. Berita Interpretatif (Interpretative News)
- Dikembangkan melalui pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ada.
Menambahkan informasi latar belakang, wawancara dari berbagai sumber, dan data terkait.
Bertujuan agar berita menjadi lebih utuh, detail, dan lengkap.
4. Berita Mendalam (Depth News)
- Berita yang dikembangkan melalui pendalaman suatu peristiwa.
Menekankan pertanyaan “Mengapa atau Why”, “Bagaimana atau How”, dan “So What”.
Berusaha memberikan pemahaman mendalam kepada pembaca.
5. Berita Investigasi (Investigation News)
- Dikembangkan berdasarkan penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber.
Wartawan bertindak sebagai penjaga kebenaran dan melakukan “penyelidikan” untuk mengungkap fakta tersembunyi.
Berfokus pada pengungkapan informasi yang mungkin tidak terbuka secara umum.
Contoh Teks Berita
Gempa Darat Magnitudo 2,3 Kembali Guncang Cianjur
Gempa bumi dengan magnitudo 2,3 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada hari Senin (28/11) siang. Gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan pukul 12.28 WIB. Berdasarkan catatan BMKG, pusat gempa berlokasi di 6.82 Lintang Selatan dan 107.07 Bujur Timur, tepatnya 7 kilometer Barat Laut Kabupaten Cianjur, seperti diinformasikan melalui akun Twitter resmi BMKG.
Gempa ini dirasakan di wilayah Cugenang, salah satu daerah yang paling parah terdampak oleh gempa Cianjur beberapa waktu lalu. Skala guncangan gempa terukur III MMI di wilayah tersebut, menurut keterangan BMKG. Skala III MMI mengindikasikan bahwa getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah, seolah-olah ada truk yang berlalu.
Sebelumnya, pada 21 November, Cianjur diguncang gempa magnitudo 5,6 yang menyebabkan 323 orang tewas hingga Senin (28/11). Gempa tersebut juga menyebabkan 703 orang terluka, 73.693 orang mengungsi, dan sembilan orang masih dalam pencarian. Proses evakuasi korban yang tertimbun akibat gempa masih terus dilakukan.
Guncangan gempa ini menimbulkan keprihatinan atas kondisi daerah yang sedang berjuang untuk pulih dari dampak gempa sebelumnya. Pemerintah dan instansi terkait diharapkan dapat memberikan respons dan bantuan segera untuk membantu korban yang terdampak oleh gempa terbaru ini.
Itulah pembahasan lengkap seputar teks berita, gimana apakah kamu sudah lebih memahaminya?